Universitas Gadjah Mada Conferences, Seminar Nasional Biologi Tropika 2018

Font Size: 
POTENSI EKOWISATA PENGAMATAN BURUNG (BIRDWATCHING) DI PULAU BALI
Sudar - Yanto

Building: Gedung KPTU Fakultas Biologi UGM
Room: Ruang Seminar
Date: 2018-07-28 02:25 PM – 03:25 PM
Last modified: 2018-07-06

Abstract


 

ABSTRAK

Pengamatan burung (birdwatching) merupakan kegiatan ekowisata yang banyak menghasilkan devisa. Beberapa negara seperti Kenya, Costa Rica, Nepal, India, Thailand dan Malaysia adalah negara yang telah menjadikan birdwatching sebagai sebuah bisnis ekowisata. Banyak agen perjalanan di Eropa dan Amerika Serikat yang bergerak dalam birdwatching membawa wisatawan ke negara-negara tersebut. Padahal negara-negara tersebut tidak mempunyai keanekaragaman jenis burung sebanyak Indonesia. Indonesia mempunyai 1.666 jenis burung, merupakan negara nomor 4 di dunia setelah Kolombia, Peru dan Brasilia. Untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung di Pulau Bali, menggunakan metode MacKinnon. Selanjutnya dilakukan in-depth interview dengan pemandu dan wisatawan birdwatching. Pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata utama Indonesia, mempunyai 224 jenis burung, sehingga sangat potensial untuk birdwatching. Di Pulau Bali paling sedikit ada 9 lokasi birdwatching, yaitu: Taman Nasional Bali Barat, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Gunung Batakaru, Gunung Sega, Tahura Ngurah Rai, Pulau Serangan, Lagoon Nusa Dua, Ubud dan Pulau Nusa Penida. Tarif birdwatching antara $40 to $1,000 (USD) per sekali perjalanan.


Keywords


keanekaragaman jenis, burung, birdwatching, Bali, ekowisata

Conference registration is required in order to view papers.