Font Size: 

Rotan merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang sangat potential, tumbuh luas di Indonesia dan telah banyak dimanfaatkan serta diperdagangkan. Indonesia sebagai penghasil rotan terbesar di dunia mampu memasok sekitar 85% dari kebutuhan rotan dunia. Kawasan hutan Bukit Lubuk Pekak merupakan bagian dari kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Hingga saat ini ancaman pengambilan rotan semakin meningkat, terutama pada kawasan Bukit Lubuk Pekak sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai potensi rotan di wilayah tersebut guna upaya pelestarian ke depannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis rotan potensial di hutan Bukit Lubuk Pekak, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Informasi hasil eksplorasi rotan sangat penting untuk mendukung industri rotan.  Untuk melengkapi data rotan dari Sumatera, eksplorasi ke daerah ini telah dilakukan pada Juli 2016 di kawasan hutan Bukit Lubuk Pekak. Penelitian dilaksanakan melalui survey dengan pengambilan contoh secara sengaja (Purpossive sampling). Identifikasi dan ciri-ciri morfologi tumbuhan rotan dilakukan pada seluruh atau bagian tumbuhan termasuk buah dan bijinya (jika ada).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hutan Bukit Lubuk Pekak telah ditemukan empat genus rotan yaitu Calamus, Daemonorops, Korthalsia, dan Plectocomiopsis, terdiri dari sembilan jenis rotan, yaitu Calamus caesius, C. exillis, C. insignis var. longispinosus, C. laevigatus, C. tumidus, Daemonorops micracantha, D. didymophylla, Korthalsia flagellaris, dan Plectocomiopsis geminiflora. Di antara sembilan jenis yang ditemukan, terdapat  dua jenis yang sudah dibudidayakan yaitu Calamus caesius sebagai bahan baku industri dan Daemonorops didymophylla sebagai bahan baku obat.

rotan; keragaman; eksplorasi; Bukit Lubuk Pekak; Jambi