Universitas Gadjah Mada Conferences, Seminar Nasional Biologi Tropika 2018

Font Size: 
Produksi Bibit Anggrek dengan Induksi Embrio Somatik untuk Usaha Konservasi Anggrek Alam Indonesia
Endang Semiarti, Windi Mose, Nintya Setiari, Oktaviana Herawati, Anastasia Wahyu Widayati, Aditya Nur Subchan

Building: Gedung KPTU Fakultas Biologi UGM
Room: Ruang Sidang Bawah
Date: 2018-07-28 01:15 PM – 02:15 PM
Last modified: 2018-07-06

Abstract


Anggrek adalah biodiversitas yang menjadi komoditi unggulan Indonesia. Penyediaan bibit anggrek dalam jumlah besar dan terus menerus diperlukan untuk memenuhi pasar lokal, nasional maupun internasional, dan konservasi anggrek alam di habitat aslinya. Bioteknologi anggrek melalui pembentukan embrio somatik dapat menjadi solusi yang baik, karena dapat menginduksi setiap sel tubuh (sel soma) pada tanaman menjadi tanaman baru pada medium buatan secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bibit anggrek aseli Indonesia: Phalaenopsis amabilis Blume, Vanda tricolor Lindley, dan Dendrobium phalaenopsis Swartz dalam jumlah besar dan bersifat seragam secara in vitro dengan teknik embriogenesis somatik, dengan perlakuan zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk P.amabilis dan V.tricolor, serta transformasi genetik gen embrio untuk D. phalaenopsis. ZPT yang digunakan adalah kombinasi Thidiazuron (TDZ) (0, 1, 2, 3 mg.L-1) dan Naphtalene Acetic Acid (NAA) (0, 1, 2 mg.L-1). Transformasi genetik dilakukan menggunakan Agrobacterium tumefaciens EHA 105 dengan Ti-plasmid pembawa konstruksi 35S::GR::AtRKD4 (gen inisiasi embrio dari tanaman Arabidopsis) ke dalam protokorm tanaman anggrek. Analisis ekspresi gen AtRKD4 pada tanaman transforman dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer AtRKD4 yang mengamplifikasi 382 bp fragmen gen AtRKD4 dari cDNA embrio yang terbentuk setelah induksi aktivasi gen AtRKD4 dengan Dexamethasone (20µM). Hasil penelitian menunjukkan TDZ 3 mg.L­-1+NAA 0 mg.L-1 terbaik untuk pembentukan embrio somatik pada P. amabilis, dan kombinasi TDZ 3 mg.L-1+NAA 2 mg.L-1 terbaik untuk induksi embrio somatik pada daun V. tricolor.  Dari transformasi genetik diperoleh 126 transgenik embrio D.phalaenopsis yang mengekspresikan gen AtRKD4 dari 1041 protokorm yang diinfeksi dengan A.tumefaciens (efisiensi transformasi 12,1 %). Total selama 2 tahun penelitian, telah dihasilkan 273.141 bibit anggrek (seedling dengan 2-4 daun) siap aklimatisasi untuk ditanam di green house.


Keywords


: Bioteknologi Anggrek, bibit unggul, embrio somatik, zat pengatur tumbuh, transformasi genetik

Conference registration is required in order to view papers.