Permintaan pasar akan produksi lobster air tawar jenis capit merah (Cherax quadricarinatus) semakin meningkat, sehingga usaha budidayanya makin banyak dikembangkan. Namun terdapat kendala dimana pertumbuhan lobster jantan lebih cepat dibanding betina pada umur yang sama, sehingga sangat penting dikembangkan budidaya monoseks jantan. Jeroan teripang gama diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber hormon steroid alami, sedangkan madu mengandung senyawa chrysin yang dapat berperan sebagai aromataseinhibitor, sehingga kombinasi keduanya diharapkan dapat meningkatkan pembentukan monoseks jantan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian dosis madu yang paling efektif dalam pembentukan jantan (maskulinisasi) juvenil lobster air tawar yang dikombinasi dengan perendaman dalam ekstrak steroid teripang gama 2 ppm. Penelitian disusunmenggunakan metoderancangan acak lengkap dengan 5 (lima) perlakuan pemberianmadu dosis berbeda : 0 (kontrol), 5,10,15dan 20 ml/L air dengan cara perendaman (dipping) dalam ekstrak steroid teripang gama 2 ppm selama 18 jam. Tiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali.Hasil penelitian menunjukkan persentase pembentukan individu jantan tertinggi terdapat pada pemberian madu dosis 20 ml/L air sebesar 83,75%  dan terendah pada kontrol 55,35%. Dari hasil analisis BNT menunjukkan bahwa pemberian madu dengan dosis yang berbeda dalam ekstrak steroid teripang gama 2 ppm, tidak berpengaruh secara signifikan terhadappembentukanindividu betina, individu interseks, kelulushidupan, serta pertumbuhan pada juvenil lobster air tawar.