Universitas Gadjah Mada Conferences, Seminar Nasional Biologi Tropika 2018

Font Size: 
ANALISIS RESPON BIOMARKER PADA IKAN GELODOK SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KAWASAN EKOSISTEM MANGROVE
Saifullah Hidayat

Building: Gedung Sinar Mas
Room: Ruang Kuliah 1
Date: 2018-07-28 01:15 PM – 02:15 PM
Last modified: 2018-07-06

Abstract


Indonesia sebagai negara tropis mempunyai ekosistem mangrove luas yang berperan sebagai pemelihara produktivitas perairan pesisir maupun sebagai penunjang kehidupan masayarakat pesisir. Namun kondisi mangrove di Indonesia setiap tahunnya mengalami penurunan secara kualitatif maupun kuanttatif yang salah satunya diakibatkan oleh pencemaran lingkungan seperti limbah racun/pestisida yang berat. Langkah awal untuk mengatasi pemasalah tersebut, diperlukan adanya bioindikator pencemaran lingkungan unttuk mengetahui seberapa banyak tingkat pencemaran lingkungan di eksositem mangrove. Salah satu bioindikator pencemaran lingkungan adalah ikan gelodok (mudskipper). Ikan anggota famili gobiidae ini beragam jenisnya yang mampu hidup di habitat mangrove dengan tingkat oksigen rendah dan kadar salinitas sekitar 10-30 ppt. Terdapat biomarker khusus pada ikan gelodok yang dapat menjadi indikator pencemaran lingkungan di ekosistem mangrove. Makalah ini bertujuan mengkaji dan menganalisis respon biomarker pada ikan gelodok sebagai bioindikator pencemaran lingkungan di kawasan eksosistem mangrove. Metode penulisan makalah ini menggunakan studi literatur (library review) pada jurnal/artikel yang berkaitan. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat biomarker khusus pada ikan gelodok yang dapat menjadi indikator pencemaran lingkungan yaitu biomarker biometrik ikan (menghitung CF/Condition Factor dan indeks somatik hati/LSI),  biomarker biokimia (mengukur konsentrasi enzim Ethoxyresorufin O-deethylase (EROD), Glutathion S-transferase (GST) pada hati dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs) pada empedu), dan biomaker molekuler dan seluler (mengamati bentuk dan jumlah micronuclus/Mn dan menghitung presentase DNA pada sel insang). Keabnormalan ukuran (konsentrasi) biomarker yang meliputi biometri ikan, kadar enzim Ethoxyresorufin O-deethylase (EROD), Glutathion S-transferase (GST) pada hati dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAHs) pada empedu, dan bentuk/jumlah micronuclus/Mn dan presentase DNA pada sel insang menunjukkan adanya pencemaran lingkungan di ekosistem mangrove.

 

 


Keywords


Ikan gelodok, Biomarker, Bioindikator, kerusakan ekosistem mangrove

Conference registration is required in order to view papers.