3rd UGM Public Health Symposium

Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada

May 7, 2018 – May 9, 2018


STRENGTHENING HEALTH WORKERS CAPACITY IN  DIGITAL PUBLIC HEALTH

Temuan teknologi informatika dalam bidang public health telah menginspirasi banyak inovasi dalam public health dan health service delivery.

  • Teknologi digital telah membantu setiap individu untuk membantu individu mengenal dan memonitor perilaku yang berhubungan dengan kesehatan individual mereka.

  • Aplikasi pencatatan informasi di puskesmas telah mampu ditampilkan sebagai peta spasial sehingga publik menjadi sadar tentang ancaman kejadian penyakit infeksi di sekitar tempat tinggal mereka dan karena itu mereka mengambil inisiatif untuk membuat program pencegahan.

  • Teknologi informasi telah menjadi alat menampung keluhan terkait masalah public health di kota dan membantu menyalurkan layanan yang cepat, terdokumentasi, dan dapat dimonitor oleh publik.

  • Di Kulon Progo DIY, whatsapp group telah menjadi forum bagi semua pejabat pemerintah dan tenaga kesehatan di puskesmas, dan kader di desa dalam rangka berkoordinasi membantu penyelesaian dengan cepat kasus-kasus emergensi bagi penduduk mereka.

Tujuan

  1. Mengundang pakar public health dan mempresentasikan success story mereka dalam menerapkan public health IT dalam program-program mereka di daerah.

  2. Mengundang praktisi dan pembuat program public health bertukar pendapat dengan ahli IT sehingga terpacu penguatan program public health di masyarakat

  3. Membangun komunitas public health digital sebagai tempat mendistribusikan inovasi public health berbasis IT dan mendorong kreativitas untuk menggunakan IT dalam public health

Peserta

  1. Praktisi public health di dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, dan lembaga kesehatan masyarakat

  2. Pekarya applikasi digital di bidang kesehatan dan public health

  3. Dosen, aktivis dan peneliti dalam bidang public health, kesehatan, dan kedokteran

  4. Mahasiswa public health dan kesehatan lain S1, S2, dan S3 di seluruh Indonesia

 

Narasumber

 

  1. FIrman SKM Mkes. Monitoring dan Penanggulangan Malaria di Halmahera Selatan.  Firman SKM MKes - Dinas Kesehatan Halmahera Selatan

  2. Bambang Haryanto.  Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo. Whatsapp forum intersektoral untuk monitoring dalam rangka pencegahan kematian ibu dan anak di Kulon Progo.

  3. Dinas Kesehatan DKI. Pelaporan dan sistem informasi program Ketuk Pindu Layani Dengan Hati di dinas kesehatan Jakarta.

  4. Erick Karya dan Gita Hanandika - Penemu matakota - Program Matakota sebagai sarana pengawasan dan pelaporan peristiwa di Kota Surabaya,

  5. Bambang Parmanto, University of Pittsburg, sedang konfirmasi. Strategi belajar-berkelanjutan dan layanan kesehatan melalui sistem telemedicine untuk menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan

  6. Septiaji Eko Nugroho, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, dalam konfirmasi. Antisipasi hoax di bidang kesehatan

  7. Paul Pronyk, Unicef - dalam konfirmasi, Penggunaan apliksasi smartphone dalam sektor public health di Indonesia

  8. Daniel Oscar Baskoro, dalam konfirmasi, UN Global Pulse, pengalaman penerapan social media application di Jakarta

 

Announcements

 

Deadline abstrak II: 23 April 2018

 

CATATAN PEMBUATAN ABSTRAK

  1. Paper untuk simposium public health ini dapat bersumber dari hasil penelitian dengan data kuantitatif atau pun kualitatif, atau paper yang mereview artikel-artikel, paper argumentatif (debat atau paper posisi), laporan kasus, atau policy brief.
  2. Karena abstrak anda akan  bisa diakses dan dibaca terus di web Public Health Symposium, silakan tunjukkan kekuatan dan keunggulan gagasan. Pastikan paper anda memiliki sesuatu kelebihan yang membuat orang tertarik membaca dan bahkan berdiskusi dengan anda tentang paper itu.
  3. Simposium merupakan cara berbagi tentang perkembangan terakhir dari peneliti dan praktisi dalam public health. Pastikan pembuat abstrak memiliki sumber informasi dan referensi yang mutakhir di bidang yang mereka tulis. Pembuat abstrak selalu memiliki dokumentasi yang lengkap yang nanti akan dipresentasikan dalam simposium (perkembangan terakhir tentang topik riset itu, mengapa penelitian ini penting dibuat, metode pengumpulan data dan cara analisis, temuan yang menjawab alasan penelitian dibuat, implikasi bagi praktisi dan pembuat keputusan public health). Sebaiknya waktu membuat abstrak, anda memastikan terlebih dulu butir-butir di atas.
  4. Selalu beri arti penting dari penelitian anda bagi praktisi lapangan, kepala puskesmas, kepala dinas kesehatan, kepala daerah atau peneliti agar mereka bisa membuat pertimbangan bagi program yang ada di daerah mereka. Selalu hubungkan paper anda dengan program-program yang sudah ada dan bagaimana hasil penelitian atau paper argumentatif yang anda buat berguna bagi praktisi dan pengambil keputusan di bidang public health.

Contoh

PROGRAM KPLDH SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI PISPK DI JAKARTA

Penulis

Tujuan: Karena Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga diterapkan sesuai sesuai dengan kemampuan dinas kesehatan dan pemerintah daerah, paper ini ingin menunjukkan pengalaman pelaksanaan di Daerah Ibukota Jakarta dengan menerapkan tim KPLDH yang berkunjung ke rumah-rumah penduduk miskin dan rawan sakit.

Data: …...

Temuan: …...

Kesimpulan: Kasus Jakarta menunjukkan keberhasilan pelaksanaan PIS PK di Jakarta ditentukan dengan sistem kontrak tenaga kerja full-time yang bekerja dalam team.

Implikasi praktis: Agar PISPK dilaksanakan lebih efektif, pemerintah daerah lain dapat memilih sistem kontrak yang bisa dikerjakan. Lembaga-lembaga diklat penting menawarkan pelatihan tentang sistem kontrak dan variasi-variasi penerapan di puskesmas.


 
Posted: 2018-03-30 More...
 
More Announcements...

Conference Information