Conference Archives
Public Health Review
Public Health Master Program
Sleman, ID
February 2, 2019 – November 5, 2019
Platform ini digunakan untuk proses review soal ujian, metode pembelajaran, dll.
3rd UGM Public Health Symposium
Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, ID
May 7, 2018 – May 9, 2018
Temuan teknologi informatika dalam bidang public health telah menginspirasi banyak inovasi dalam public health dan health service delivery. Teknologi digital telah membantu setiap individu untuk membantu individu mengenal dan memonitor perilaku yang berhubungan dengan kesehatan individual mereka. Aplikasi pencatatan informasi di puskesmas telah mampu ditampilkan sebagai peta spasial sehingga publik menjadi sadar tentang ancaman kejadian penyakit infeksi di sekitar tempat tinggal mereka dan karena itu mereka mengambil inisiatif untuk membuat program pencegahan. Teknologi informasi telah menjadi alat menampung keluhan terkait masalah public health di kota dan membantu menyalurkan layanan yang cepat, terdokumentasi, dan dapat dimonitor oleh publik. Di Kulon Progo DIY, whatsapp group telah menjadi forum bagi semua pejabat pemerintah dan tenaga kesehatan di puskesmas, dan kader di desa dalam rangka berkoordinasi membantu penyelesaian dengan cepat kasus-kasus emergensi bagi penduduk mereka. Mengundang pakar public health dan mempresentasikan success story mereka dalam menerapkan public health IT dalam program-program mereka di daerah. Mengundang praktisi dan pembuat program public health bertukar pendapat dengan ahli IT sehingga terpacu penguatan program public health di masyarakat Membangun komunitas public health digital sebagai tempat mendistribusikan inovasi public health berbasis IT dan mendorong kreativitas untuk menggunakan IT dalam public health Praktisi public health di dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, dan lembaga kesehatan masyarakat Pekarya applikasi digital di bidang kesehatan dan public health Dosen, aktivis dan peneliti dalam bidang public health, kesehatan, dan kedokteran Mahasiswa public health dan kesehatan lain S1, S2, dan S3 di seluruh Indonesia FIrman SKM Mkes. Monitoring dan Penanggulangan Malaria di Halmahera Selatan. Firman SKM MKes - Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Bambang Haryanto. Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo. Whatsapp forum intersektoral untuk monitoring dalam rangka pencegahan kematian ibu dan anak di Kulon Progo. Dinas Kesehatan DKI. Pelaporan dan sistem informasi program Ketuk Pindu Layani Dengan Hati di dinas kesehatan Jakarta. Erick Karya dan Gita Hanandika - Penemu matakota - Program Matakota sebagai sarana pengawasan dan pelaporan peristiwa di Kota Surabaya, Bambang Parmanto, University of Pittsburg, sedang konfirmasi. Strategi belajar-berkelanjutan dan layanan kesehatan melalui sistem telemedicine untuk menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan Septiaji Eko Nugroho, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, dalam konfirmasi. Antisipasi hoax di bidang kesehatan Paul Pronyk, Unicef - dalam konfirmasi, Penggunaan apliksasi smartphone dalam sektor public health di Indonesia Daniel Oscar Baskoro, dalam konfirmasi, UN Global Pulse, pengalaman penerapan social media application di Jakarta STRENGTHENING HEALTH WORKERS CAPACITY IN DIGITAL PUBLIC HEALTH
Tujuan
Peserta
Narasumber
2nd UGM Public Health Symposium
Yogyakarta, ID
November 15, 2017 – November 16, 2017
1st UGM Public Health Symposium
Yogyakarta, ID
May 17, 2017 – May 18, 2017
Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations 1 April 2017
Ismangoen Building 3rd Floor, Faculty of Medicine UGM
Yogyakarta, ID
April 1, 2017 – April 1, 2017
Abstract telah ditutup.
Latar belakang
International Health Regulation (IHR) 2005 merupakan Peraturan Kesehatan Internasional yang disetujui oleh 194 negara anggota WHO dalam sidang WHA (World Health Assembly) ke-58 yang bertujuan untuk mencegah, melindungi, dan mengendalikan penyebaran penyakit lintas negara dengan melakukan tindakan sesuai dengan risiko kesehatan yang dihadapi tanpa menimbulkan gangguan yang berarti bagi lalu lintas dan perdagangan internasional. Peraturan ini merupakan salah satu bentuk komitmen di tingkat internasional dalam upaya melindungi penyebaran penyakit secara internasional. Sejak tahun 2014, Indonesia berkomitmen untuk implementasi penuh dalam penerapan IHR 2005 tersebut.
Tujuan IHR 2005 ini adalah untuk mencegah, melindungi, dan menanggulangi penyebaran penyakit, termasuk penyakit menular yang sudah ada, penyakit menular baru, dan penyakit menular yang muncul kembali, serta penyakit tidak menular yang bisa menyebabkan Public Health Emergency of International Concern(PHEIC) / Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) merupakan kejadian luar biasa (KLB) yang dapat menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain dan kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam penanggulangannya.
Dalam IHR 2005 terdapat 8 kapasitas inti yang dipersyaratkan, yaitu legislasi – kebijakan, koordinasi, surveilans, respons, kesiapsiagaan, komunikasi risiko, sumber daya manusia, dan laboratorium. Di antara 8 kapasitas inti tersebut, surveilans dan respon menjadi kapasitas kunci yang harus dipenuhi. Kegiatan surveilans dan respons merupakan salah satu bentuk kegiatan yang terintegrasi pada seluruh tenaga epidemiolog kesehatan.
Epidemiolog lapangan memiliki potensi besar untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan IHR 2005, terutama dalam hal deteksi dan respons terhadap ancaman kesehatan global. Hal ini mendorong peminatan epidemiologi lapangan (FETP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk menyelenggarakan seminar sehari dengan tema: “Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations".
Tujuan seminar ini adalah:
- Meningkatkan pengetahuan dalam deteksi dan respons terhadap ancaman kesehatan global.
- Meningkatkan kapabilitas akademik dan lapangan karya siswa melalui diskusi akademik yang intensif dan terarah.
- Meningkatkan pengetahuan dan sharing informasi pelaksanaan kegiatan epidemiologi lapangan (analisis masalah kesehatan, evaluasi sistem surveilans, evaluasi program, epidemiologi analitik, dan kejadian luar biasa) kepada institusi lainnya.
- Memberikan masukan demi penyempurnaan laporan kegiatan lapangan karya siswa.
- Memberikan umpan balik bagi dinas kesehatan sebagai tempat magang.
Target
Penyaji presentasi oral dan poster dalam seminar sehari ini adalah karya siswa FETP angkatan 2015 dengan didahului kuliah dan diskusi dengan nara sumber dari WHO. Target audiens adalah Staf Epidemiologi di lingkungan FK UGM/RS Dr. Sardjito, FETP Indonesia, Dinkes Propinsi DIY, DPL Karya Siswa FETP Angkatan 2015/2016, sekolah kesehatan masyarakat, Balai Besar Veteriner, BLK Yogyakarta, BBTKL-PP dan akademisi di lingkungan fakultas kedokteran UGM.
Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 1 April 2017
Pukul : 08.30 – 15.00 WIB
Tempat : Gedung Ismangoen Lt. 3, Fakultas Kedokteran UGM
SUSUNAN ACARA SEMINAR SEHARI FETP 2017
No | Waktu | Acara | |
1. | 08.30 - 09.00 WIB | Registrasi ulang peserta | |
2. | 09.00 - 09.15 WIB | Pembukaan (MC) | |
3. | 09.15 - 09.30 WIB | Sambutan dan Pembukaan secara simbolis: | |
| Ketua Departemen BEPH: Dr Mubasysyr Hasanbasri | ||
4. | 09.30 - 10.30 WIB | Kuliah Pakar dan Diskusi: "Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations” | |
| WHO: dr. Marlinggom Silitonga, M.Epid. | ||
5. | 10.30 - 10.45 WIB | Coffee Break | |
6. | 10.45 - 12.00 WIB | Presentasi Oral Sesi 1 | |
| Ruang 1: | Ruang 2: R.Kuliah III.1 | |
| MC: Rieski Prihastuti, SKpG. | MC: Cahyadin, SKM. | |
| Moderator: Bayu Satria W MPH. | Moderator: Evi Susanti S, MPH. | |
7. | 12.00 - 13.00 WIB | Ishoma dan Presentasi Poster | |
8. | 13.00 - 14.15 WIB | Presentasi Oral Sesi 2 | |
| Ruang 1: | Ruang 2: R.Kuliah III.1 | |
| MC: Cahyadin, SKM. | MC: Rieski Prihastuti, SKpG. | |
| Moderator: Evi Susanti S MPH. | Moderator: Bayu Satria W, S.Ked., MPH. | |
9. | 14.15 - 14.45 WIB | Pengumuman Presentasi Oral dan Poster Terbaik | |
10. | 14.45 - 15.00 WIB | Penutupan Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D |