Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations 1 April 2017

Ismangoen Building 3rd Floor, Faculty of Medicine UGM

April 1, 2017


 

 

Abstract telah ditutup.

Latar belakang

International Health Regulation (IHR) 2005 merupakan Peraturan Kesehatan Internasional yang disetujui oleh 194 negara anggota WHO dalam sidang WHA (World Health Assembly) ke-58 yang bertujuan untuk mencegah, melindungi, dan mengendalikan penyebaran penyakit lintas negara dengan melakukan tindakan sesuai dengan risiko kesehatan yang dihadapi tanpa menimbulkan gangguan yang berarti bagi lalu lintas dan perdagangan internasional. Peraturan ini merupakan salah satu bentuk komitmen di tingkat internasional dalam upaya melindungi penyebaran penyakit secara internasional. Sejak tahun 2014, Indonesia berkomitmen untuk implementasi penuh dalam penerapan IHR 2005 tersebut.

Tujuan IHR 2005 ini adalah untuk mencegah, melindungi, dan menanggulangi penyebaran penyakit, termasuk penyakit menular yang sudah ada, penyakit menular baru, dan penyakit menular yang muncul kembali, serta penyakit tidak menular yang bisa menyebabkan Public Health Emergency of International Concern(PHEIC) / Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia. Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) merupakan kejadian luar biasa (KLB) yang dapat menjadi ancaman kesehatan bagi negara lain dan kemungkinan membutuhkan koordinasi internasional dalam penanggulangannya.

Dalam IHR 2005 terdapat 8 kapasitas inti yang dipersyaratkan, yaitu legislasi – kebijakan, koordinasi, surveilans, respons, kesiapsiagaan, komunikasi risiko, sumber daya manusia, dan laboratorium. Di antara 8 kapasitas inti tersebut, surveilans dan respon menjadi kapasitas kunci yang harus dipenuhi. Kegiatan surveilans dan respons merupakan salah satu bentuk kegiatan yang terintegrasi pada seluruh tenaga epidemiolog kesehatan.

Epidemiolog lapangan memiliki potensi besar untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan IHR 2005,  terutama dalam hal deteksi dan respons terhadap ancaman kesehatan global. Hal ini mendorong peminatan epidemiologi lapangan (FETP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk menyelenggarakan seminar sehari dengan tema: Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations".

Tujuan seminar ini adalah:

  1. Meningkatkan pengetahuan dalam deteksi dan respons terhadap ancaman kesehatan global.
  2. Meningkatkan kapabilitas akademik dan lapangan karya siswa melalui diskusi akademik yang intensif dan terarah.
  3. Meningkatkan pengetahuan dan sharing informasi pelaksanaan kegiatan epidemiologi lapangan (analisis masalah kesehatan, evaluasi sistem surveilans, evaluasi program, epidemiologi analitik, dan kejadian luar biasa) kepada institusi lainnya.
  4. Memberikan masukan demi penyempurnaan laporan kegiatan lapangan karya siswa.
  5. Memberikan umpan balik bagi dinas kesehatan sebagai tempat magang.

Target

Penyaji presentasi oral dan poster dalam seminar sehari ini adalah karya siswa FETP angkatan 2015 dengan didahului kuliah dan diskusi dengan nara sumber dari WHO. Target audiens adalah Staf Epidemiologi di lingkungan FK UGM/RS Dr. Sardjito, FETP Indonesia, Dinkes Propinsi DIY, DPL Karya Siswa FETP Angkatan 2015/2016, sekolah kesehatan masyarakat,  Balai Besar Veteriner, BLK Yogyakarta, BBTKL-PP dan akademisi di lingkungan fakultas kedokteran UGM.


Pelaksanaan

Hari          : Sabtu

Tanggal    : 1 April 2017

Pukul        : 08.30 – 15.00 WIB

Tempat     : Gedung Ismangoen Lt. 3, Fakultas Kedokteran UGM

 

SUSUNAN ACARA SEMINAR SEHARI FETP 2017

No

Waktu

Acara

1.

08.30 - 09.00 WIB

Registrasi ulang peserta

2.

09.00 - 09.15 WIB

Pembukaan (MC)

3.

09.15 - 09.30 WIB

Sambutan dan Pembukaan secara simbolis:

 

Ketua Departemen BEPH: Dr Mubasysyr Hasanbasri

4.

09.30 - 10.30 WIB

Kuliah Pakar dan Diskusi: "Field Epidemiology and Implementation of International Health Regulations

 

WHO: dr. Marlinggom Silitonga, M.Epid.

5.

10.30 - 10.45 WIB

Coffee Break

6.

10.45 - 12.00 WIB

Presentasi Oral Sesi 1

 

Ruang 1: 
Auditorium Ismangoen, FK UGM

Ruang 2: R.Kuliah III.1
Gedung Ismangoen, FK UGM

 

MC: Rieski Prihastuti, SKpG.

MC: Cahyadin, SKM.

 

Moderator: Bayu Satria W MPH.

Moderator: Evi Susanti S, MPH.

7.

12.00 - 13.00 WIB

Ishoma dan Presentasi Poster

8.

13.00 - 14.15 WIB

Presentasi Oral Sesi 2

 

Ruang 1: 
Auditorium Ismangoen, FK UGM

Ruang 2: R.Kuliah III.1
Gedung Ismangoen, FK UGM

 

MC: Cahyadin, SKM.

MC: Rieski Prihastuti, SKpG.

 

Moderator: Evi Susanti S MPH.

Moderator: Bayu Satria W, S.Ked., MPH.

9.

14.15 - 14.45 WIB

Pengumuman Presentasi Oral dan Poster Terbaik

10.

14.45 - 15.00 WIB

Penutupan

Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D

 

Announcements

 

Deadline abstrak II: 23 April 2018

 

CATATAN PEMBUATAN ABSTRAK

  1. Paper untuk simposium public health ini dapat bersumber dari hasil penelitian dengan data kuantitatif atau pun kualitatif, atau paper yang mereview artikel-artikel, paper argumentatif (debat atau paper posisi), laporan kasus, atau policy brief.
  2. Karena abstrak anda akan  bisa diakses dan dibaca terus di web Public Health Symposium, silakan tunjukkan kekuatan dan keunggulan gagasan. Pastikan paper anda memiliki sesuatu kelebihan yang membuat orang tertarik membaca dan bahkan berdiskusi dengan anda tentang paper itu.
  3. Simposium merupakan cara berbagi tentang perkembangan terakhir dari peneliti dan praktisi dalam public health. Pastikan pembuat abstrak memiliki sumber informasi dan referensi yang mutakhir di bidang yang mereka tulis. Pembuat abstrak selalu memiliki dokumentasi yang lengkap yang nanti akan dipresentasikan dalam simposium (perkembangan terakhir tentang topik riset itu, mengapa penelitian ini penting dibuat, metode pengumpulan data dan cara analisis, temuan yang menjawab alasan penelitian dibuat, implikasi bagi praktisi dan pembuat keputusan public health). Sebaiknya waktu membuat abstrak, anda memastikan terlebih dulu butir-butir di atas.
  4. Selalu beri arti penting dari penelitian anda bagi praktisi lapangan, kepala puskesmas, kepala dinas kesehatan, kepala daerah atau peneliti agar mereka bisa membuat pertimbangan bagi program yang ada di daerah mereka. Selalu hubungkan paper anda dengan program-program yang sudah ada dan bagaimana hasil penelitian atau paper argumentatif yang anda buat berguna bagi praktisi dan pengambil keputusan di bidang public health.

Contoh

PROGRAM KPLDH SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI PISPK DI JAKARTA

Penulis

Tujuan: Karena Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga diterapkan sesuai sesuai dengan kemampuan dinas kesehatan dan pemerintah daerah, paper ini ingin menunjukkan pengalaman pelaksanaan di Daerah Ibukota Jakarta dengan menerapkan tim KPLDH yang berkunjung ke rumah-rumah penduduk miskin dan rawan sakit.

Data: …...

Temuan: …...

Kesimpulan: Kasus Jakarta menunjukkan keberhasilan pelaksanaan PIS PK di Jakarta ditentukan dengan sistem kontrak tenaga kerja full-time yang bekerja dalam team.

Implikasi praktis: Agar PISPK dilaksanakan lebih efektif, pemerintah daerah lain dapat memilih sistem kontrak yang bisa dikerjakan. Lembaga-lembaga diklat penting menawarkan pelatihan tentang sistem kontrak dan variasi-variasi penerapan di puskesmas.


 
Posted: 2018-03-30 More...
 
More Announcements...